Gambaran masing-masing gaya kepribadian sebagian besar didasarkan pada kasus nyata dan riwayat pribadi yang bersangkutan. Setiap gaya kepribadian akan memandang secara berbeda-beda semua kejadian,situasi, dan alternatif-alternatif yang terbuka bagi mereka. Disini, pengenalan yang jelas tentang gaya masing-masing menjadi krusial, mencampur gaya-gaya dalam memecahkan masalah dapat menyebabkan kerugian. Kamu harus bersikap teliti dan hati-hati dalam mengidentifikasi gaya kepribadian diri kamu sendiri dan juga orang lain. Janganlah kamu bertindak gegabah dalam menginterpretasikan sebelum kamu selesai membaca semua gaya kepribadian yang digambarkan nanti. Mengenai gaya kamu sendiri berarti bahwa secara konskuen kamu mengidentifikasikan diri dengan pernyataan-pernyataan, pola-pola tingkah laku, kekuatan dan kelemahan yang khas. Dan, bersikaplah sama hati-hatinya dalam mengidentifikasikan kepribadian orang lain. Terdapat bahaya-bahaya yang nyata dalam berhubungan dengan orang lain atas dasar identifikasi yang keliru mengenai gaya kepribadian, terutama bagi anak-anak.
Ranah Konseling
Senin, 22 April 2013
Mengenali Gaya Kepribadian
Sabtu, 13 April 2013
Membiasakan Anak bersifat Jujur
A. Pengertian Kejujuran
Jujur adalah sebuah kata yang telah dikenal oleh hampir semua orang. Bagi yang telah mengenal kata jujur mungkin sudah tahu apa itu arti atau makna dari kata jujur tersebut. Namun masih banyak yang tidak tahu sama sekali dan ada juga hanya tahu maknanya secara samar-samar. Berikut saya akan mencoba memberikan pemahaman sebatas mampu saya tetang makna dari kata jujur ini.
Kata jujur adalah kata yang digunakan untuk menyatakan sikap seseorang.Bila seseorang berhadapan dengan suatu atau fenomena maka seseorang itu akan memperoleh gambaran tentang sesuatu atau fenomena tersebut. Bila seseorang itu menceritakan informasi tentang gambaran tersebut kepada orang lain tanpa ada “perubahan” (sesuai dengan realitasnya ) maka sikap yang seperti itulah yang disebut dengan jujur.
Sesuatu atau fenomena yang dihadapi tentu saja apa yang ada pada diri sendiri atau di luar diri sendri. Misalnya keadaan atau kondisi tubuh, pekerjaan yang telah atau sedang serta yang akan dilakukan. Sesuatu yang teramati juga dapat mengenai benda, sifat dari benda tersebut atau bentuk maupun model. Fenomena yang teramati boleh saja yang berupa suatu peristiwa, tata hubungan sesuatu dengan lainnya. Secara sederhana dapat dikatakan apa saja yang ada dan apa saja yang terjadi.
Langganan:
Postingan (Atom)